Jumat, 04 Februari 2011

STUDI ORIENTASI PERLINDUNGAN ANAK


DILATIH KEMADIRIAN, SELEKSI ADA TES PSIKOLOGI
02 / 02 / 2011

Kota Malang sudah memiliki tiga sekolah di tingkatan dasar yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, yaitu SDN Kauman 1, SDN Tunjungsekar 1 dan SDNBI Tlogowaru. Tiga sekolah ini menyebar di beberapa tempat sehingga bisa mewadahi masyarakat secara merata dan masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.

Di SDN Bertaraf Internasional (SDNBI) Tlogowaru misalnya. Label internasional di sekolah ini tidak hanya bisa dilihat dari kegiatan belajar di kelas saja, tapi juga dibangun melalui pembiasaan budaya global sebagai ciri khas sekolah-sekolah internasional.

Budaya global yang dikenalkan kepada anak sejak kecil ini dibangun melalui pembiasan-pembiasan yang setiap hari dikenalkan di sekolah. Misalnya saja budaya mandiri. Siswa sudah dilepas orang tuanya di halte tempat penjemputan bus yang disiapkan sekolah. Anak-anak pun terbiasa menunggu di halte tepat waktu sehingga tidak ada yang datang terlambat ke sekolah.

Budaya disiplin ditanamkan melalui budaya antre yang dewasa ini banyak diabaikan. Masuk ke dalam bus siswa terbiasa antre bahkan menggunakan telepon umum di sekolah pun juga dalam keadaan tertib. Dengan dibangunnya budaya positif ini diharapkan meski budaya akademik yang dibangun adalah budaya internasional namun anak tidak kehilangan jati dirinya.

Dalam bidang akademik, SDNBI Tlogowaru memprioritaskan pembelajaran dalam Bahasa Inggris. Dengan konsep program pendidikan plus yang disebut pendidikan plus X. X yang dimaksud di antaranya dari tiga mata pelajaran disajikan dalam Bahasa Inggris secara penuh. Yaitu untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan Sains.

Menariknya lagi di sekolah umum ini, anak-anak ditargetkan mampu khatam Alquran setelah lulus dari sekolah tersebut. Dengan harapan spiritualitas siswa terbentuk dengan bagus sehingga ada keseimbangan. Tak hanya itu, sekolah ini mewajibkan pembelajaran renang untuk seluruh siswanya. Bahkan pembelajaran ini sudah masuk dalam kurikulum sekolah. Harapannya dengan program ini siswa tumbuh dengan sehat dan memiliki jiwa sportivitas yang tinggi. “Sekolah kami memiliki fasilitas kolam renang yang berstandar internasional, sehingga bukan hal sulit untuk merealisasikan program tersebut,” bebernya.

SDNBI Tlogowaru yang berada di kawasan komplek sekolah model Tlogowaru ini juga mendesain pembelajaran di kelas dengan sangat ideal. Dalam satu kelas yang berisikan 30 orang siswa, ada dua hingga tiga guru yang mendampingi siswa. Mulai dari guru utama, asisten hingga shadow. Dengan keberadaan tiga guru itu diharapkan jika ada siswa yang kesulitan dalam memahami materi bisa mendapatkan pendampingan dari guru yang lain. Sementara guru utama bisa fokus dengan materi yang diberikan. Untuk kelas atas yaitu kelas 5 dan 6, bahkan dalam satu kelas ada dua guru yang memiliki kemampuan setara. Mereka memberikan pelajaran dengan model team teaching.

Untuk mendorong siswa aktif berbahasa Inggris juga diterapkan program Assembly. Di ajang ini siswa menunjukkan kemampuannya berbahasa Inggris..
Tahun ini rencananya SDNBI Tlogowaru akan menerima sebanyak 90 siswa untuk tiga kelas. Untuk proses seleksi ada tes Psikologi yang wajib diikuti pendaftarnya. Tes Psikologi ini menjadi pertimbangan utama penerimaan siswa selain tes baca tulis dan hitung (calistung). (suw-bip)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar